Baubau - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dibawah kepemimpinan Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE dan Wakil Wali Kota Baubau Ir Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc melakukan uji kompetensi dan evaluasi kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Uji kompetensi dan evaluasi kinerja JPT Pratama lingkup Pemkot Baubau dilaksanakan selama 3 hari yakni Senin , Selasa dan Rabu (3-5 November 2025) di villa nirwana. Dan pada Senin (03/11/2025) telah dibuka langsung Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE.
Wali Kota Baubau H Yusran Fahim, SE dalam pembukaan kompetensi dan evaluasi kinerja JPT Pratama Pemkot Baubau Tahun 2025 Senin (03/11/2025) menyampaikan, sudah 8 (delapan) bulan lebih bersama Wakil Wali Kota menahkodai Baubau. sudah saatnya melakukan evaluasi perangkat daerah yang mana perlu ada yang di isi, perlu ada yang diperkuat, atau bentuk penyegaran.
”Dan hari ini, kita akan mulai untuk jabatan eselon II, yang merupakan perpanjangan tangan kami untuk mewujudkan visi dan misi sebagai janji politik, kota berbudaya yang ramah, cerdas, sejahtera, dan bermartabat,”ujarnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Baubau ini, pelaksanaan uji kompetensi ini telah direkomendasikan oleh BAKN dan ini merupakan komitmen Pemkot Baubau dalam melaksanakan sistem merit. Kemudian, Pansel dan tim evaluasi juga telah dibentuk, dalam rangka untuk mendapatkan pertimbangan yang objektif. Untuk uji komptensi dan evaluasi kinerja. Sedangkan hasil dari uji kompetensi dan evaluasi kinerja JPT Pratama akan menjadi dasar pertimbangan pejabat pembina kepegawaian, untuk melakukan rotasi/mutasi JPT Pratama atau tetap pada posisinya.
Yusran Fahim mengakui, keterlibatan unsur akademisi dan tokoh masyarakat dalam Pansel dan tim evaluasi sekaligus menjadi salah satu bentuk dari ruang-ruang kerja bersama dan saluran merajut kolaborasi dalam membangun Kota Baubau.
Lebih lanjut dijelaskan, berkurangnya transfer ke daerah menjadi tantangan fiskal di tahun 2026. Hal ini harus menjadi momentum untuk memperkuat disiplin dan kreativitas birokrasi. Efisiensi bukan berarti program terhenti, tetaρi memastikan setiap anggaran digunakan tepat sasaran dan berdampak luas. Sehingga penting pula bagi kepala OPD untuk tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan anggaran semata. Tetapi, harus juga berorientasi untuk meningkatkan pendapatan, atau mencari sumber pendanaan baik APBD Provinsi Sultra maupun APBN.